LIBURAN DI JOGJAKARTA
LIBUR AKHIR TAHUN KE JOGJAKARTA
Dalam kesempatan kali ini, saya ingin membagikan cerita, pengalaman sekaligus Tips bagi anda yang ingin berlibur ke Jogjakarta, mungkin bagi beberapa orang jakarta, berlibur yang paling efektif selain Bandung, Bali, itu adalah Jogjakarta. Dalam kesempatan libur panjang akhir tahun ini, saya dan istri berkesempatan untuk berlibur sekaligus diakhiri dengan mudik ke Kampung Istri, tepatnya di Kebumen.
Tepatnya pada tanggal 27 s/d 30 Desember 2015, kami bertiga (Saya, Anak & Istri) melakukan trips ke Jogjakarta. Kami berangkat pada tanggal 27 Desember 2015 jam 5 Sore menggunakan Bis Murni Jaya dan berangkat dari Cengkareng Jakarta Barat. Bis yang kami tumpangi adalah Bis kelas Bisnis, dan bangku yang kami tempati No Seat 37-38, agak dibelakang, namun enak, karena ada colokan listrik diatasnya. Sebelumnya kami berencana menggunakan Kereta Api Ekonomi AC, namun dari 1 Bulan sebelumnya sudah penuh semua, tinggal tersisa Bangku VIP dengan harga yang Sangat Mahal. Sangat jauh jika menggunakan Bis, kami hanya cukup merogoh kocek 150rb/Orang, itupun Anak kami tidak termasuk, karena dipangku.
Setelah melalui perjalanan selama 1 Malam, akhirnya kami sampai di Kota Jogjakarta, tepat jam 09:00. Harusnya kami turun di Terminal Giwangan, Namun karena anak saya sudah terlalu Mabuk dan pusing untuk melanjutkan perjalanan, akhirnya kami turun di Pasar Gamping, cukup dekat dengan Jl. Malioboro. Kamipun menepi dan mencari minuman untuk mengobati mabuk anak kami. Kami akhirnya menepi disuatu tempat makan sederhana, tidak jauh dari pertigaan Gamping, namanya MM Batik. Saya sempat bingung sewaktu melihat harga makanan & minumanya "ko Murah sekali ya.??",
Setelah rehat sebentar, saya akhirnya mencari kendaraan untuk saya menuju Hotel tujuan saya, yaitu Hotel Puspo Nugroho. Tidak ada taxi yang bersedia mengantar saya ke Jl. Malioboro, dikarenakan jalan malioboro sangat padat sekali di musim liburan ini. Banyak yang menyarankan saya untuk menggunakan Becak Motor, dikarenakan sangat efisien untuk masuk gang dan mencari jalan pintas. Seperti inilah penampakan Becak motor tersebut.
Kebetulan didepan tempat makan kami banyak sekali yang mangkal, akhirnya saya tanya, berapa biaya untuk mengantar kami dari Pasar Gamping ke Malioboro, Angka yang dipatok lumayan mahal (Sebesar 75rb) Tapi namanya juga musim liburan, apalagi sibapak pengendara itu sudah agak Tua, jadi saya setujuh untuk menggunakan jasa bapak tersebut. Bapak pengemudi becak motor tersebut melayani kami dengan sangat ramah, sepanjang jalan beliau seperti memberikan kita informasi tentang Malioboro Jogjakarta.
Setelah kurang lebih 15menit perjalanan, tibalah kami di Hotel Puspo Nugroho. Hotel yang kami pilih sebatas hotel sederhana, kami memilih kamar ukuran kecil, hanya 1Tempat tidur besar, dilengkapi AC & TV. Harga permalamnya pun terbilang tidak mahal, sebesar 200rb/malam. Kurang lebih beginilah penampakan Kamar Hotel kami.
Tidak mewah tapi yang penting cukup untuk kami tidur selama 2hari 3Malam. Kami membawa sprei sendiri, karena menurut informasi, sprei yang digunakan kebanyakan sudah jelek dan tidak terawat, kebanyakan para informan mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli sprei dan sarung bantal diluar.
Letak Hotel Puspo Nugroho berada dikampung Sosrowijayan, tepatnya disamping persis disamping kantor gubernur Jogjakarta, jika mau kesana, anda hanya cukup mencari pintu Belakang Kantor Gubernur Jogjakarta (Yang ada di jalan Mataram), persisnya ada gang kecil yang hanya muat masuk Motor, tidak jauh anda akan menemukan hotelnya. Atau lebih enaknya, anda mencari Malioboro Mal, disampingnya ada Gang kecil kampung sosrowijayan, cukup berjalan kurang lebih 100Meter. Untuk Pricelist Harganya saya sempat foto, namun sialnya gambarnya hilang karena terformat. tapi menurut saya hotel ini sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga/Teman Kerja, jika saya hitung-hitung, untuk 1 kamar isi 4orang AC, TV, perorangnya hanya kena 90Rb/Malam(360rb/Malam).
Letak Hotel Puspo Nugroho berada dikampung Sosrowijayan, tepatnya disamping persis disamping kantor gubernur Jogjakarta, jika mau kesana, anda hanya cukup mencari pintu Belakang Kantor Gubernur Jogjakarta (Yang ada di jalan Mataram), persisnya ada gang kecil yang hanya muat masuk Motor, tidak jauh anda akan menemukan hotelnya. Atau lebih enaknya, anda mencari Malioboro Mal, disampingnya ada Gang kecil kampung sosrowijayan, cukup berjalan kurang lebih 100Meter. Untuk Pricelist Harganya saya sempat foto, namun sialnya gambarnya hilang karena terformat. tapi menurut saya hotel ini sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga/Teman Kerja, jika saya hitung-hitung, untuk 1 kamar isi 4orang AC, TV, perorangnya hanya kena 90Rb/Malam(360rb/Malam).
Setelah rehat sebentar, hal pertama yang kami lakukan adalah, 'ISI PERUT', Heheheheee... Kami berjalan menuju Mlioboro Mal yang lumayan dekat dengan Hotel, kami mencari McDonald, karena anak kami hanya cocok dengan makanan McDonald. Setelah selesai kami makan siang, kamipun sudah tidak sabar untuk mengExplore Malioboro, Hal pertama yang kami lakukan adalah Naik kuda untuk berkeliling Malioboro. Kami bertemu dengan Kusir yang kereta kudanya masih kosong, setelah saya tanya berapa keliling kompleks keraton dan Malioboro, mereka mematok harga yg Lumayan juga, 125rb satu kali putaran. HHeehhh namanya juga liburan, semuanya pasti dimanfaatkan untuk mencari rezeki lebih.
Selagi mengendalikan kudanya, sang kusir juga banyak melakukan guide kepada kami mengenai Malioboro. Lumayan menghibur kami, kami diajak muter lumayan jauh, mulai dari Jl. Malioboro, Kompleks keraton, Dagadu/Joger corner, Pabrik pembuatan bakpia sampai Stasiun tugu Jogjakarta lalu kembali lagi memasuki jl Malioboro. Dari hasil pengamatan setelah kami keliling tadi, ada beberapa tempat yang mau kami kunjungi selanjutnya, Yaitu taman pintar & Komplek keraton. Sepanjang perjalanan dari mal Malioboro, sampai taman pintar, banyak yang berjualan dipinggir Jl Malioboro, ada macam-macam pernak pernik yang dijual, baju, souvenir, makan, dan Bakpia.
Setelah lumayan jauh kami berjalan, Akhirnya kami sampai di 1Km, yaitu perempatan yang letaknya dekat dengan Alun-Alun Jogjakarta. Disana ada beberapa tempat wisata diantaranya Benteng Vrendeburg, Monumen Penyerangan 1 Maret 1949, Taman Pintar Jogjakarta, Masjid Agung Jogjakarta, Dan Keraton Jogjakarta. Kami pun tidak sia-siakan moment tersebut, Lumayan memory Hp & Cam Dig Habis untuk foto-foto tersebut. Pada tujuan terakhir kami, adalah keraton Jogja. Sepertinya pada saat kami datang, sehari sebelumnya dibuka pasar malam, karena banyak sisa-sisa sampah dan beberapa pedagang yang baru menutup daganganya. Sehingga menyebabkan Alun-Alun Jogja Sangat berantakan.
Cukup melelahkan perjalan kami setelah memutari Jl Malioboro dari ujung sampai ujung, ditambah hari mulai senja, Sehingga kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Diperjalanan sudah mulai banyak para pelapak makanan jogja mempersiapkan Daganganya, dan itu sudah menjadi target kami setelah rehat dari Hotel. Ditengah jalan banyak sekali yang menjual Gudeg, Sate ayam dan Pecel. Kamipun membeli Sate untuk diperjalanan pulang, 2 kali kami membeli sate dengan penjual yang berbeda, dan satenya juga ada yang enak ada juga yang sepertinya pedagang nakal, menjual sate dengan ayam yang sudah tidak layak.
Sewaktu kami memasuki gang kampung Sosrowijayan, kami melihat Distro, Namanya distro capung. Disana terdapat banyak baju-baju yang terbilang Keren banget. Sebenarnya ada banyak yang menjual baju dipinggiran Jl Malioboro, namun disini baju-bajunya lebih bagus daripada yang dijual diluar. Kami akhirnya membeli sepasang baju untuk kami gunakan pada Jogja Exploler esoknya.
Setelah sampai diHotel untuk beristirahat dan mandi, waktunya kami melakukan Malioboro Kuliner Explorer lagi. Kami keluar hotel pukul 18:45, dan kami mencari makanan yang ada dipinggir jalan malioboro yang sudah kami incar dari sore. Setelah Saya sampai dan mulai memesan, Sayapun Agak bingung, "Makanan pinggir jalan ko Mahal Sekali yah.??, Plus PPN 10% Lagi'', Karena sudah terlanjur, yasudahlah. Untuk Sekelas Pecel Ayam dihargai 25Rb, Belum termasuk Nasi, Gudeg 35rb. Yah saya berharap semoga harganya sesuai dengan rasanya, namun ternyata saya kecewa, Rasanya biasa-biasa saja, tapi memang ke Malioboro ga lengkap jika ga makan di Pinggiranya, dan benar kata mas katon Bagaskara, "Harmoni rasa makan disini beda'' Bukan rasa namun suasana.
Explorer pun kami lanjutkan kembali, pada sore tadi kami melakukan perjalanan keArah selatan, sekarang kami akan melakukan perjalanan keArah Utara tepatnya Tugu Jogjakarta. Kami berjalan dari Mal Jogja sampai Tugu, dengan jarak lumayan jauh, ada sekitar 1 Km. Kami melewati Pasar Kembang (SarKem), Stasiun Tugu, kedai kopi Jos, Sampai akhirnya kami sampai di Tugu Jogjakarta. Disana kami disuguhkan hiburan oleh beberapa anak kreatif jogja, rasanya seperti di Musium fatahilah Kota Jakarta. Saya Berkesempatan berfoto dengan idola saya, yaitu ''Pocong''..
Tugu Kereta didepan stasiun TUGU
My target, Kopi Joss Jogjakarta, tidak jauh dari stasiun Tugu
Tugu Jogjakarta
Idola Saya :)
Dedenya sudah ngantuk
Naik becak dari Tugu Jogja ke Jl. Dagen, Hanya 20ribu
Anak kamipun sudah terlalu capek sepertinya untuk berjalan-jalan lagi, Sewaktu diTugu anak kami sudah sangat lelap. Sehingga untuk kembali kehotel, kami akhirnya menumpang Becak. Untuk Biaya yang kami keluarkan menggunakan becak dari tugu jogjakarta sampai Jl Dagen Hanya 20rb. Bapak tukang becaknyapun cukup Informatif dalam memberikan informasi tentang jogjakarta. Sesampainya kami di Hotel, waktunya kami beristirahat untuk Jogja Explorer hari ke 2.
Comments
Post a Comment